Saturday, March 16, 2013

From Hongkong Comes " katadigital.com" feature


Mulai pertengahan tahun lalu, Android merajai pasar telepon seluler (ponsel) cerdas alias smartphone, di Indonesia, yang telah menggeser posisi BlackBerry. bukti ini dipaparkan oleh lembaga riset bisnis International Data Corporation (IDC) Indonesia  pada akhir November 2012.

Menurut IDC, ponsel berbasis Android memiliki kontribusi sebesar 64 persen dari seluruh ponsel pintar yang dikirimkan ke Indonesia pada kuartal ketiga 2012. Angka ini bertumbuh dari kuartal kedua sebanyak 52 persen. Dari pertumbuhan angka tersebut, IDC yakin bahwa Android akan mempertahankan dominasinya pada tahun ini, meninggalkan sistem operasi lainnya macam iOS milik Apple, BlackBerry (BB), maupun Windows keluaran Microsoft.

Tren pertumbuhan Android di Indonesia itu sejalan dengan kepopuleran sistem operasi tersebut di dunia. Di Amerika Serikat, Android menggeser iOS, yang lebih dulu menyingkirkan BB. Di Eropa juga begitu, apalagi di banyak negara berkembang. Padahal, Android boleh dikata lahir belakangan ketimbang BB dan iOS. Hanya dalam waktu sekitar tiga tahun, Android menggeser para pendahulunya itu.

Bagaimana wabah Android itu bisa sedemikian fenomenal?

Jawaban yang paling masuk akal adalah bahwa Google, si pembuat Android, mengambil posisi bisnis yang berbeda total dengan dua dua pendahulunya tersebut. Google menggunakan pendekatan free (bebas), dan open (terbuka) bagi Android, bertolak belakang dengan Apple dan BB yang tertutup (closed).

Pendekatan yang dilakukan Google itu berarti bahwa Android yang dia buat boleh dipakai oleh vendor atau pabrikan ponsel manapun tanpa perlu bayar kepada Google. Dan setiap vendor ponsel pun diberi kebebasan untuk mengembangkan (open) Android guna disesuaikan dengan kekhasannya (kostumasi).

Lain hal dengan Apple dan RIM, yang tidak melepas sistem operasinya kepada vendor lain. Sistem operasi buatan masing-masing hanya digunakan untuk merek ponselnya sendiri.

Dengan pendekatan bisnis macam itu, Android menjadi  lebih gampang menyebar ke segala penjuru dengan cepat.  Karena,  bisa dikata semua vendor ponsel, dari yang sudah punya nama di level internasional sampai lokal, bebas menggunakan Android.

Maka, memang menjadi wajar ketika sejak tahun lalu Android diusung oleh banyak vendor ponsel menyerbu Tanah Air. Pemain papan atas Samsung datang dengan aneka jenis ponsel Android dengan rentang harga yang cukup bervariatif. LG, Sony, HTC pun begitu.

Bahkan vendor lokal juga tak mau kalah berebut kue. Ada Nexian, IMO, Mito. Zyrex yang dikenal sebagai vendor komputer pun ikutan meramaikan pasar Android, juga Polytron yang dikenal sebagai produsen perangkat elektronik rumah tangga. Belum lagi vendor dari China macam ZTE, dan Huawei, juga datang.

Karena begitu banyak vendor menjajakan Android, otomatis pula jadilah banyak sekali produk ponsel Android yang beredar, dengan rentang harga di bawah Rp 1 juta hingga Rp 7 jutaan.Pendatang baru pun tak mau membiarkan begitu saja pasar ponsel cerdas di Indonesia yang masih berpeluang besar untuk membengkak. Dari Hongkong datang KataDigital (katadigital.com), yang melansir satu produk bernama  “Kata i1” (baca: kata ai wan).

Ponsel buatan Kata ini berbalut hitam (depan), dan punggung putih. Berdasarkan spesifikasi produknya, ponsel hitam-putih ini masuk kategori  mumpuni, meski bukan hi-end, untuk aktivitas berponsel cerdas-ria (selain untuk bertelepon, dan SMS, juga untuk browsing, imil, hiburan, dan chatting multi-media).Untuk bermain game berat, apalagi game enteng macam Angry Bird, Kata i1 bisa berjalan mulus. Juga untuk multi-tasking, tak masalah. Kemampuan ini karena ditopang oleh prosesor dual core 1,2 GHz, plus RAM DDR3 sebesar 1 GB. Jumlah RAM sebesar ini jarang dipunyai oleh ponsel sekelasnya, yang kebanyakan hanya menyediakan 512 MB.

Dimensi layarnya yang lapang (4,5 inci diagonal), serta teknologi IPS-nya, membuat ponsel ini pas untuk aneka keperluan telefoni sampai hiburan. Kecerahan layarnya tidak membuat mata lelah, karena mampu menampilkan teks secara tajam, dan warna yang alami. Layar sentuhnya pun responsif.

Ukuran bodinya tergolong enak digunakan dengan satu tangan, alias tidak kekecilan ataupun kegedeaan. Dimasukkan ke dalam kantung baju pun bisa, dan tidak begitu menonjol, juga bisa dimasukkan di kantung belakang celana.Telepon genggam cerdas yang dilepas ke pasar seharga sekitar Rp 2 juta tersebut menggusung dual-SIM GSM yang aktif secara bersamaan. Salah satu kartu digunakan untuk akses data, meski juga bisa untuk fungsi telefoni.

Untuk berlama-lama ngobrol dengan orang di seberang sono, si hitam-putih ini tidak bikin kuping panas. Tingkat volume bisa disesuaikan, pun speakerphone bisa dimanfaatkan. Daya tahan baterenya pun lumayan lama. Jika digunakan untuk bertelepon dan berinternet dalam tingkat moderat, daya batere bisa bertahan seharian.   Dengan bandrol harga segitu, Kata i1 rasanya cukup kompetitif, mengingat kemampuan aneka komponen yang diusung di atas rata-rata ponsel sekelasnya.

Spesifikasi singkat Kata i1:

Dual GSM; layar: IPS, 4,5 inci, qHD (960x540); prosesor: dual core 1,2 GHz; kamera: belakang  8 MP (auto focus) plus lampu kilat LED, depan 1,3 MP; memori: internal 4 GB, mendukung tambahan micro SD maksimal 32 GB, RAM 1 GB; Android 4.04 (Ice Cream Sandwich); koneksi: bluetooth, 3G HSDPA, Wifi, tethering (menjadi hotspot), GPS; batere: 1.600 mAh; proximity sensor;  Aneka aplikasi hiburan; dan Radio FM.

No comments:

Post a Comment

Blogger States Google Headline Animator